Manggar- Peserta tes Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Guru PAI asal Belitung Timur, Kemas Akhiriyan, menyayangkan mati lampu pada saat tes berlangsung (Minggu, 24/10/2021).
“Terkendala mati listrik,” katanya via WA, “Jadinya kehilangan waktu sekitar 10 menit.”
Meski hanya sepuluh menit, menurut Kemas, dia kehilangan kesempatan untuk menjawab 19 soal. Sehingga dari 120 soal yang disediakan, guru Pendidikan Agama Islam di SMAN 1 Manggar ini hanya bisa menjawab 101 soal saja.
“Sangat disayangkan,” keluhnya.
Sebelumnya, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam menggelar Rekrutmen Calon Pelatih Nasional dan Provinsi Program PKB Guru Pendidikan Agama Islam pada Sekolah. Pendaftaran untuk mengikuti program tersebut sudah ditutup pada tanggal 13 Oktober lalu. Dari Provinsi Kep. Bangka Belitung terpilih enam orang untuk diajukan ke Kemenag RI. Satu dari enam orang Guru PAI yang diajukan itu berasal dari Belitung Timur.
“Pak Kemas adalah satu-satunya wakil dari Belitung Timur atau pulau Belitung,” kata Kasi Papkis, H. Isral.
Dikatakannya bahwa rekrutmen ini merupakan langkah untuk mendapatkan pelatih yang memiliki kompetensi dan penguasaan substansi Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), serta teknis pembelajaran yang efektif, interaktif, dan komunikatif. Tahun ini diikuti oleh 1.345 GPAI dari semua tingkatan sekolah, mulai dari TK hingga SLTA dari seluruh provinsi di tanah air. Para peserta akan melalui tiga tahapan seleksi yakni, tahap pertama tes berbasis komputer, tahap kedua penilaian portofolio, dan selanjutnya wawancara.
“Kita berharap agar Guru PAI kita yang ikut bisa memaksimalkan ikhtiarnya pada tahapan-tahapan selanjutnya. Dan, berhasil dalam rekrutmen ini,” pungkasnya. (irl/papkis)